Alumni BLK ini Kuliahkan Anak-anaknya dari Usaha Sofa
INSPIRASI – BULUKUMBA, Pria ini meraup pundi-pundi rupiah dari hasil usaha sofa dan spring bed yang digelutinya beberapa tahun terakhir.
Kepiawaian Arifuddin membuat perabot rumah tangga berbahan dasar kain dan busa ini didapatkan setelah ia mengikuti pelatihan kerja keliling atau Mobile Training Unit (MTU) dari Balai Latihan Kerja Bulukumba.
MTU merupakan Pelatihan Berbasis Masyarakat yang dilaksanakan secara non institusional atau di luar workshop Balai Latihan Kerja.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat pedesaan dapat mengikuti pelatihan secara gratis tanpa harus datang ke workshop atau kantor BLK.
Dengan dibekali ilmu sesuai bidangnya, diharapkan masyarakat mampu bersaing di dunia kerja maupun wirausaha sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran.
Mendengar informasi ada pelatihan dari BLK di Desa Tugondeng Kecamatan Herlang, Arifuddin yang berdomisili di Dusun Lassanru pun tertarik.
Dengan durasi waktu kurang lebih 1 (satu) bulan Arifuddin sudah merasa cukup untuk mandiri. Buka usaha sendiri.
“Awalnya kami buat sofa untuk di rumah saja, tapi ada yang tertarik akhirnya kami jual. Lama-lama banyak yang tertarik untuk dibuatkan akhirnya terus -menerus sampai sekarang, “cerita Arifuddin.
Seiring waktu, informasi kepiawaian Arifuddin membuat sofa dan spring bed kian menyebar luas. Konsekuensinya, peminat dari luar Desa Tugondeng pun kian banyak. Sebut misalnya dari daerah Kindang, Sinjai dan Bantaeng.
Lalu apa yang membuat usaha Arifuddin kian dikenal ?. Rupanya kualitas jadi jaminan. Mulai dari rangka kayunya hingga pada kain dan busanya.
Bagi Arifuddin, membangun usaha taruhannya adalah kepercayaan. Dan kepercayaan diperoleh dari kualitas produk.
Menjaga kualitas produk kata Arifudfin adalah kunci utama yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk memastikan bisnisnya mengalami tingkat pertumbuhan yang baik.
“Bisnis yang menawarkan produk tanpa kualitas yang jelas akan sulit berkembang karena tidak dapat menarik pelanggan untuk melakukan pembelian, “urai Arifudfin.
Arifuddin juga merasa bersyukur dan berterima kasih pada BLK dengan adanya pelatihan yang pernah diikuti. Berkat pelatihan sebagai embrio dan titik awal usahanya kondisi ekonomi keluarga kian membaik.
Bahkan berkat usaha ini Arifuddin mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang sarjana. Biaya sekolah hingga kuliah dengan bayaran ratusan juta murni dari hasil usaha mebeler ini.
“Seandainya tidak ada usaha mebeler seperti ini, kami tidak mampu sekolahkan dan kuliahkan anak-anak, yang menelan ratusan juta rupiah “katanya.
Selain membuka usaha permanen di Dusun Lassanru, rupanya Arifudfin juga kerap ke Kalimantan untuk mengerjakan pesanan sofa dan spring bed.
Disana, ada keluarganya yang standby terima orderan. Jika orderan cukup dalam jumlah tertentu Arifudfin terbang ke Pulau Borneo untuk menuntaskan pesanan orang-orang di sana.
Di Kalimantan, harga sofa dan sprinbed cukup menjanjikan. Konon, harganya jauh di atas harga Bulukumba atau Sulsel secara umum.
“Kalau cukup sekitar 10 pesanan kami berangkat ke Kalimantan. Harga di sana cukup tinggi. Biasanya kami 1 bulan di sana balik lagi ke Bulukumba, “katanya.
Referensi :