Mimpi Kembar dari Keluarga Sederhana: Perjalanan Gading dan Kidung Menjadi Polwan

INSPIRASI — Gading dan Kidung, dua perempuan kembar yang berasal dari keluarga sederhana, telah mengukir kisah inspiratif yang menggugah hati. Anak dari seorang tukang pijat, mereka tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari kemewahan. Namun, impian mereka untuk menjadi polisi wanita (Polwan) tidak pernah pudar.
Sejak kecil, Gading dan Kidung telah memupuk harapan untuk mengenakan seragam Polwan. Ayah mereka, seorang tukang pijat, selalu mendukung meskipun mereka hidup dalam keterbatasan. Ketekunan mereka dalam belajar dan latihan membuktikan bahwa mimpi besar dapat tercapai dengan usaha yang konsisten.
“Motivasi kami mendaftar Polwan untuk mengangkat derajat orang tua,” kata mereka dalam sebuah wawancara yang diunggah di kanal YouTube Polda Jawa Timur pada Rabu, 10 Juli 2024.
Setiap tetes keringat yang mereka curahkan akhirnya membuahkan hasil. Gading dan Kidung berhasil lolos tes Bintara tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, sebuah prestasi yang jarang terjadi di tengah maraknya kasus suap dalam penerimaan calon anggota polisi di Jawa Timur. Kebanggaan meluap di hati ayah mereka, yang selama ini hanya bisa memberikan dukungan moral.
“Saya hanya tukang pijat biasa, tapi si kembar berhasil lolos tanpa uang sepeser pun,” ucapnya penuh haru.
Kini, Gading dan Kidung akan melanjutkan pendidikan mereka di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) di Ciputat, Tangerang Selatan. Perjalanan mereka adalah bukti nyata bahwa tekad dan kerja keras dapat menembus segala rintangan, memberikan inspirasi bagi banyak orang yang mungkin tengah berjuang menggapai mimpi mereka.
Gadus kembar Jawa Timur ini bukanlah satu-satunya anak tukang pijat yang meraih prestasi. Ada banyak cerita serupa dari berbagai daerah di Indonesia, yang menunjukkan bahwa latar belakang ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih sukses. Namun, kisah mereka terasa begitu spesial karena mereka berhasil lolos tes yang terkenal sulit dan kompetitif tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun.
Ketika pengumuman hasil seleksi akhirnya keluar, kegembiraan meluap tidak hanya di hati Gading dan Kidung, tetapi juga di seluruh keluarga mereka. Ayah mereka tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Saya sangat bangga dengan mereka. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan kejujuran, segala sesuatu mungkin terjadi,” katanya.
Perjalanan Gading dan Kidung baru saja dimulai. Tantangan di depan mungkin masih banyak, tetapi dengan tekad dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan, tidak ada yang tidak mungkin. Mereka adalah bukti hidup bahwa mimpi besar bisa terwujud dengan usaha yang gigih dan doa yang tulus. (***)