Resign dari Perusahaan Asing, Mantan Siswa BLK Bulukumba ini Sukses Bangun Usaha Sendiri
INSPIRASI – BULUKUMBA, Setelah kenyang pengalaman bekerja di perusahaan asing. seperti perusahaan Belanda, Jepang dan Australia yang beroperasi di Indonesia termasuk di Timika, Nursalam yang pernah ikut kursus Balai Latihan Kerja Bulukumba melalui Program Mobile Training Unit Jurusan Teknisi Las kini buka usaha las sendiri di Desa Dwitiro, Bontotiro.
Usaha “Las Budy” yang dibangunnya dua tahun silam kini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Satu persatu pesanan mulai masuk. Bahkan kini pesanan Nursalam mulai membludak. Akibatnya ia harus kerja lembur hingga malam untuk menuntaskan pesanan orang secepatrnya dengan tetap mengedepankan kualitas hasil yang tinggi.
“Iya, sejak kami buka usaha sekitar tahun 2019, Alhamdulillah kepercayaan orang-orang mulai mengalir. Bahkan sepertinya kami sedikit kewalahan. Kami harus kerja hingga malam, katanya.
Selainnya itu, sebagai antisipasi agar antrian pesanan tidak terlalu menumpuk, Nursalam yang akrab dipanggil Budi ini sudah mulai menggunakan jasa karyawan. Tercatat ada 2 (dua) orang teknisi las yang mendampingi pria asal Makassar ini.
Saat ditanya kenapa resign dari perusahaan asing dan memilih usaha mandiri, pertimbangan dekat dengan keluarga, bisa mengatur waktu dan ritme kerja menjadi alasan kuat dari suami Asmawati Amiruddin ini.
“Dekat dengan keluarga, waktu juga bisa diatur. Termasuk penghasilan juga bisa diatur, he…he….”kata ayah dari Andra dan Adnan ini.
Bekerja di perusahaan asing dengan produk-produk konstruksi besi dan baja kata Budi selain gaji yang cukup tinggi, pengalaman kerja juga lebih menantang. Selain itu menurut Budi, budaya kerja lebih disiplin dan professional.
“Budaya kerja di perusahaan asing bersama dengan orang-orang asing tidak sesantai oarng-orang Indonesia di perusahaan dalam negeri, profesionalitas sangat dijunjung tinggi. Dengan lingkungan kerja dan budaya yang seperti kita akan terbiasa disiplin baik waktu maupun pekerjaan. Jadi, tidak bisa kerja santai, bisa-bisa kita malah kehilangan pekerjaan, “ungkap Budi sembari berharap ada perhatian pemerintah dalam hal bantuan sarana usaha.
Tapi bekerja di perusahaan asing menurut Budi bukan satu-satunya jalan menuju sukses. Berwirausaha dengan membuka bengkel las juga kerap menjadi pilihan tepat sepanjang digeluti dengan baik.
Benar, jasa bengkel las akan selalu dibutuhkan dari waktu ke waktu. Tak bisa dipungkiri memang bahwa jenis usaha ini akan selalu punya peminat. Jadi pelaku usaha juga akan lebih mudah berkembang karena pelanggan selalu berdatangan.
Apalagi saat ini pembangunan di berbagai sektor semakin pesat terjadi. Ini juga menjadi faktor yang membuat layanan bengkel las akan terus dibutuhkan. Tingginya permintaan akan memberi keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha.
“Banyak sektor yang dapat dijangkau dan dijadikan target pasar pada usaha bengkel las. Usaha pengelasan bisa menghasilkan berbagai produk seperti produk konstruksi seperti tangga besi, railing tangga, pagar, tralis, kanopi., Produk ini membuktikan bahwa bengkel las dapat menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan dengan bisnis lain, “katanya. (***).
Referensi :