Ritual Mappadendang Awali PKM Terpadu UNM di Batu-batu Soppeng


NEWS — SOPPENG, Ritual Mappadendang mengawali rangkaian kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Terpadu Angkatan I Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Batu-batu Kabupaten Soppeng, beberapa hari yang lalu.

Mapadendang merupakan tradisi menumbuk padi, bahkan dahulu merontokkan padi dengan menumbuk, sekarang sudah pakai mesin giling. Makanya Mappadendang pun semakin jarang dilakukan. Padahal dalam ritual itulah rasa kebersamaan para petani muncul.

“Kami semua hadir di tengah-tengah masyarakat untuk kegiatan PKM terpadu LP2M UNM ini demi sebuah pengabdian yang nyata untuk masyarakat dan kita awali dengan ritual Mappadendang ini di Batu-batu Kab. Soppeng, kenapa kita awali dengan Mappadendang karena kita ingin suasana kebersamaan itu tetap terjaga makanya saya perlu sampaikan bahwa Mappadendang atau yang lebih dikenal dengan sebutan pesta tani pada suku bugis merupakan suatu pesta syukur atas keberhasilannya dalam menanam padi kepada yang maha kuasa,

Mappadendang sendiri merupakan suatu pesta yang diadaakan dalam rangka besar-besaran, dan tradisi Mappadendang adalah salah satu warisan asli kebudayaan bugis yang diadakan untuk menyatukan rasa kebersamaan antara petani dan masyarakat sekitar.

Tradisi ini memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berhasilnya panen padi di suatu daerah,”ungkap Prof. Bakhrani A. Rauf.

Dalam kegiatan PKM terpadu di Kab. Soppeng tersebut, Ketua LP2M UNM, Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, MT., IPU, melakukan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama yang di dalamnya menyepakati tentang pelaksanaan bersama dalam bentuk pelatihan, seminar, dan lokakarya dengan Camat, Lurah dan Kepala Sekolah setempat yang ada di Kab. Soppeng. (Wahyudin)

Berita Terkait

Top