PODCAST : Supriadi Herman : Infrastruktur Belum Maksimal, SDM Millenial Belum Tersentuh


INSPIRASI — BULUKUMBA, Calon legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Bulukumba,  Supriadi Herman memandang perhatian pemerintah dalam hal peningkatan infrastruktur jalan di desa khususnya wilayah Bontotiro masih minim. Sejumlah jalan di wilayah ini masih berlubang bahkan ada akses jalan yang mengalami kerusakan puluhan tahun tapi tak kunjung diperbaiki. 

“Tidak pernah tersentuh sepuluh sampai dua puluh tahun. Seperti poros Desa Batang -Tamalanrea, Caramming, Bontobarua,” ucap Supriadi Herman Caleg Dapil Bulukumba 5 yang meliputi Kecamatan Bontotiro dan Bontobahari saat tampil Podcast di Bulukumba Inspiring beberapa waktu lalu. 

Supriadi berkomitmen akan memperjuangkan akses infrastruktur jalan yang menjadi  kebutuhan dasar masyarakat ini ketika kelak terpilih sebagai wakil rakyat. 

Selain infrastruktur jalan, Supriadi juga miris dengan minimnya ketersediaan lahan pekerjaan bagi generasi muda. Akibatnya, pengangguran bagi kaum millenial masih sangat tinggi. “Lapangan kerja juga masih susah, masih tinggi,’ katanya. 

Supriadi Herman adalah seorang Doktor alumni The United Graduate School of Agricultural Sciences Ehime University, Jepang bergelar Ph.D. in bioresource science for manufacturing dengan judul disertasi, Biological nitrogen fixation in legume and non-legume plants. 

S2 dengan gelar M.Si di peroleh di Institut Pertanian Bogor, Indonesia pada program studi Bioteknolofi Tanah dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia. 

Sementara S1 diperoleh pada jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. 

Koordinator divisi Syiar dan Dakwah Muslim Community in Kagawa, Japan ini sejatinya diincar banyak perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Tapi karena ingin mengabdi untuk Bulukumba, memperjuangkan aspirasi masyarakat terutama masyarakat di desa ia tolak dan pilih pulang kampung. 

“Saya fresh graduate Doktor dari jepang yang Insya Allah banyak diincar PT swasta ataupun institusi negeri besar. Saya ingin mengitimalkan kinerja dewan. Menjadi perwakilan milenial yang betul-betul berfikir dan berjiwa muda,” kata alumni IPB yang pernah tampil sebagai presenter pada program The Council of Rector of Indonesian State University (CRISU) and the Council of University President of Thailand (CUPT), Khongkaen Thailand (2013).

Supriadi ingin bermanfaat lebih luas. Dan jadi legislator adalah jalan terbaik baginya. Muda, energik dan kreatif adalah kekuatan tersendiri menunaikan harapan itu.

Supriadi yang juga reviewer pada the 3rd international conference on food security and sustainable agriculture in the tropics (FSSAT 2021) ini menyayangkan minimnya akses informasi terkait kerja-kerja kedewanan secara institusi. 

“Kita sulit mendapatkan informasi apa yang dilakukan Anggota Dewan karena tidak tersaji di media. Termasuk di website dan media sosial lainnya,” katanya.

Selengkapnya di Youtube Bulukumba Inspiring : 

Berita Terkait

Top