Kepala KUA Ujung Bulu Sebut BRUS Upaya Kemenag Cegah Pernikahan Dini di Kalangan Remaja
KABAR TOKOH — BULUKUMBA, Program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di bawah naungan Kementerian Agama hadir sebagai mercusuar harapan bagi generasi muda. Program ini tidak hanya menyoroti pentingnya menunda pernikahan hingga usia matang, tetapi juga memberikan edukasi yang mendalam tentang nilai-nilai pendidikan, kesehatan, dan pernikahan. Dengan pendekatan yang holistik, BRUS bertujuan menciptakan generasi yang lebih cerdas dan siap menghadapi masa depan.
Menurut H. Muhammad Ansar Mahdy, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Ujung Bulu, BRUS dirancang dengan penuh perhatian terhadap remaja yang sedang menempuh pendidikan. “Program ini memberikan bimbingan menyeluruh yang mencakup berbagai aspek kehidupan remaja, dengan harapan dapat menekan angka pernikahan dini yang masih tinggi di beberapa daerah.” katanya kepada JEJAKTOKOH.COM, Jumat (25/07/2024)..
Sejak KUA Ujung Bulu ditetapkan sebagai KUA Piloting PUSAKA (Pusat Layanan Keagamaan) ke-5 di Sulawesi Selatan dan ke-106 se-Indonesia pada tahun 2021, berbagai sekolah telah menjadi sasaran program ini. “Di antaranya adalah MAN 2 Bulukumba, SMKN 1 Bulukumba, MA dan MTs PP Babulkhaer, dengan rencana memperluas ke SMAN 2 dan SMAN 8,” urai Muhammad Ansar Mahdy
BRUS tidak hanya menjadi program bimbingan biasa, tetapi juga menjadi tonggak perubahan bagi masa depan remaja. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya pernikahan dini, program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya pendidikan dan kesehatan, serta lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan pengetahuan yang memadai.
Melalui pendekatan yang inovatif ini, diharapkan angka pernikahan dini dapat ditekan secara signifikan, memberikan ruang bagi remaja untuk meraih impian mereka tanpa dibatasi oleh pernikahan dini. BRUS adalah bukti nyata bahwa dengan edukasi yang tepat, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan bagi generasi muda. Program ini menjadi saksi bahwa perubahan yang positif dimulai dari langkah kecil yang penuh makna, membawa harapan baru bagi setiap remaja yang mengikuti jejaknya. (***)