Sekretaris Tim Prabowo-Gibran Minta Sesama Kandidat Tak Boleh Saling Serang


KABAR TOKOH — JAKARTA, tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 diharapkan tidak terlibat saling serang ide gagasan dalam acara debat mendatang. Seperti diketahui, KPU akan menggelar tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.

Setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan sama-sama naik panggung dalam lima kesempatan tersebut. Namun, hanya salah satu di antara mereka yang dapat berbicara dalam forum debat, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan KPU.

Harapan agar tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 tidak terlibat saling serang ide gagasan dalam acara debat mendatang disampaikan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.  

Menurut Nusron, pihak yang pantas untuk mengkritik sekaligus memperdalam program dan gagasan adalah panelis debat. Nusron Wahid adalah pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah,  12 Oktober 1973 dan seorang politikus Indonesia. Ia sekarang menjabat sebagai Anggota DPR RI sejak 2019 dan juga menjabat dari 2004 hingga 2015 mewakili Jawa Tengah II. Pada 2014 hingga 2019, ia menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

“Yang berhak memperdalam dan mengkritik itu panelis, bukan kandidat satu sama lain, saling menyerang program satu sama lain,” ujar Nusron saat dijumpai di Jakarta, Sabtu (9/12/2023).

Acara debat kandidat, bagi suami Dily Rosi Timadar, adalah momen bagi pasangan capres cawapres untuk menyebarluaskan visi dan misinya. Di sisi lain, ia sekaligus mengakui visi dan misi tetap harus dielaborasi. Tetapi, elaborasi itu idealnya bukan dilakukan pasangan capres cawapres lain, sebab setiap kandidat pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda.

“Kan tidak mungkin, misal kandidat A mengkritisi kandidat B. Dengan sudut pandang kandidat A, program kandidat B dikritisi oleh kandidat A. Kan enggak mungkin juga kandidat B akan mengubah program dan visi misi,” ujar alumni Magister Ekonomi, Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor ini. 

Pertanyaan yang diajukan satu kandidat ke kandidat lain, lanjut Anggota DPR RI,  Komisi VI yang bertugas sebagai pengawas kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM, BUMN, dan Standardisasi Nasional malah tidak akan memperdalam visi dan misi dari setiap pasangan calon.

“Kalau dari debat enggak mungkin juga ubah visi-misinya yang sudah dimasukkan ke KPU. Nah yang berhak melakukan itu adalah panelis, iya kan? Itu kalau pandangan kita,” kata Nusron yang juga merupakan sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor dari 2011 hingga 2015.

Kendati demikian, alumnus Sarjana Sastra, Jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Indonesia ini menegaskan bahwa pasangan Prabowo-Gibran siap untuk mengikuti debat yang bakal dimulai pada Selasa (12/12/2023) pekan depan, bagaimanapun format yang ditetapkan oleh KPU.

“Apapun yang diputuskan oleh KPU dan malam ini ada technical meeting teman-teman harus rapat di sana, kami ikuti. Wong kami sudah siap kok, siap debat, dari kapan tahun, Pak Prabowo itu sudah siap debat dari 15 tahun yang lalu kalau soal debat,” ujar Ketua Umum PB PMII (2000-2003) ini. (***)

Berita Terkait

Top