Selamat Jalan Petta Mamma, Sosok Inspiratif yang Meninggalkan Warisan Abadi
KABAR TOKOH — BULUKUMBA, Innalillahi Wainnailaihi Rajiun. Berita duka menyelimuti pagi yang kelabu di Bulukumba, kala sang waktu perlahan menghentikan nafas seorang tokoh sepuh. Telah berpulang ke rahmatullah H. Andi Muhammad Ali Yusuf, ayahanda dari Bupati Bulukumba, H. Andi Muchtar Ali Yusuf, pada hari Ahad pagi, 30 Juni 2024.
Di usia senja 90 tahun, sang ayah meninggalkan dunia dengan segala kenangan dan warisannya, meninggalkan seorang istri tercinta, Hj. Andi Dalimah Krg Makkarodda, 10 anak yang masih hidup, serta seorang putra yang telah mendahului, 33 cucu, dan 3 cicit yang melanjutkan garis kehidupannya.
Di kediamannya yang sunyi di Jalan Pendidikan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, almarhum menutup mata untuk terakhir kalinya. Di rumah itu, tempat segala cerita terjalin, almarhum mengakhiri perjalanannya setelah menjalani masa perawatan baik di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja, maupun di rumah yang lebih ia pilih untuk menghabiskan sisa-sisa harinya.
Sejak pagi, ratusan pelayat dari berbagai kalangan mulai berdatangan, membawa aura kesedihan yang mendalam. Tokoh masyarakat, kerabat, dan sahabat, semua berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepada sang almarhum. Rasa duka dan belasungkawa membanjiri media sosial dan grup WhatsApp, menunjukkan betapa besar pengaruh dan cinta yang ditinggalkan oleh Petta Mamma, sapaan akrab almarhum.
Di sudut ruangan yang penuh duka, tampak Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, dengan mata yang basah dan wajah yang menunjukkan luka hati. Baginya, sang ayah adalah sosok yang tiada duanya, seorang ayah penyabar yang telah mengajarinya banyak hal dalam hidup. Baginya Petta Mamma adalah ayah yang penuh cinta dan kesabaran.
Semasa hidupnya, H. Andi Muhammad Ali Yusuf dikenal sebagai pekerja keras yang gigih, berjuang untuk menafkahi keluarganya. Beberapa tahun lalu, beliau sempat menderita stroke, namun dengan keteguhan hati, ia berusaha pulih dan kembali menjalani hidup dengan semangat yang tak pernah pudar.
Di kompleks pekuburan keluarga Sulewatang Makkarodda di Onroteo, Desa Bontobulaeng, Kecamatan Bulukumpa, almarhum dikebumikan. Ribuan orang mengiringi kepergian beliau. Tempat itu, yang telah menjadi saksi bisu perjalanan banyak generasi, akan menjadi rumah terakhir bagi sang tokoh sepuh. Andi As’ad Laki, kerabat almarhum, mengungkapkan, “Di kebumikan di Kompleks Pekuburan Keluarga Sulewatang Makkarodda yang terletak di Onroteo, Desa Bontobulaeng, Kec. Bulukumpa Kabupaten Bulukumba.”
Petta Mamma adalah menantu dari Sulewatang Makkarodda, tokoh bersejarah dalam kisah panjang Bulukumba. Ia menikahi H.A. Dalima, putri Sulewatang Makkarodda, yang kini menjadi ibu dari Bupati Bulukumba. Nama Sulewatang Makkarodda sendiri merujuk pada figur penting dalam sejarah Bulukumba, yang memiliki hubungan erat dengan Andi Muchtar Ali Yusuf, seorang bupati yang mewarisi darah kebangsawanan dari Raja Arung Bulukumba.
Figha A. Mappaita, Sekretaris Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bulukumba, mengenang almarhum sebagai sosok inspiratif. “Kalau kami bisa memberikan kesan bahwa beliau almarhum H. Andi Muhammad Ali Yusuf adalah sosok tokoh inspiratif yang tentunya memberi pengaruh dalam hidup anak-anak beliau yang terbukti semua anak-anak beliau sukses. Ini tidak lepas dari didikannya, dukungannya, dan paling terinspirasi adalah kasih sayangnya kepada keluarga,” ungkapnya penuh haru.
Semasa hidupnya, almarhum dikenal bijaksana, religius, dan dermawan. Sosok yang tak hanya menjadi panutan dalam keluarga, tetapi juga dalam komunitas dan masyarakat luas. Dengan segala kebaikan yang telah ditabur, kepergiannya meninggalkan jejak yang tak akan pernah terhapus oleh waktu. Sebuah babak kehidupan yang berakhir, namun kenangan dan pengaruhnya akan terus hidup dalam hati mereka yang ditinggalkannya.(***)