Soal Alih Status BLK, Komisi A DPRD Minta Dikaji Untung Ruginya

KABAR TOKOH — BULUKUMBA, Rencana alih status Balai Latihan Kerja (BLK) Bulukumba dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) menjadi Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Kementerian Ketenagakerjaan RI terus mendapat perhatian dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bulukumba, Fahidin HDK yang juga legislator kabupaten berharap agar Pemda serius memberi perhatian pada nasib BLK. Pemda harus lebih perhatian lantaran kondisinya kian memprihatinkan. Beberapa bagian gedung nyaris ambruk bahkan jika dibiarkan gedung atau workshop akan amblas.
Karena itu Fahidin berharap semua stakeholder di Bumi Panrita Lopi ini sepakat kembali mendorong BLK beralih ke pusat. Bukan apa-apa kata Fahidin, jika BLK Bukukumba beralih status BLK Bukukumba akan lebih berkembang dan maju.
“Jika BLK dikelola Pusat maka dari sisi anggaran dan bantuan untuk masyarakat lebih banyak. Contoh Bantaeng,” kata Fahidin.
Beginilah kondisi sebagian gedung dan workshop BLK yang nyaris ambruk. Jika dibiarkan ajan amblas ke depan
Setelah Fahidin, kini Ketua Komisi A DPRD Bulukumba, Andi Pengerang Hakim menyorot BLK. Menurutnya, Pemda harus bicarakan kembali dengan DPRD Bulukumba sebagai mitra sejajar penyelenggara pemerintahan.
Kata Andi Pangerang, Pemda bersama DPRD harus mengkaji tuntas apa untung dan ruginya jika beralih status dan bagaimana prospek ke depan.
“Itu harus dibicarakan dulu dengan DPRD sebagai mitra sejajar penyelenggara pemerintahan apa untung dan ruginya dan bagaimana prospek kedepan,” katanya.
Kajian ini penting kata Andi Pangerang sebab Bulukumba daerah wisata dan bisa jadi BLK dipermak menjadi institusi baru yang bisa mendatangkan dan menyedot Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar.
“Ingat bulukumba itu daerah wisata dan tidak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan, untuk pemasukan PAD. Bisa dibangun hotel dengan menggunakan pihak ketiga,” kata Andi Pangerang memberi alternatif.
BLK Bulukumba sambung Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa dibuat apa saja sebagai sumber baru PAD.
“Dijadikan tempat apa saja yang menghasilkan uang sebagai sumber pendapatan,” katanya. (***)