Ada Ismail Yusuf, Mantan Ketua PPK ini Optimis Jadi Wakil Rakyat


NEWS — BULUKUMBA, Partai Berkarya menjadi salah satu partai yang dinyatakan tidak bisa menjadi peserta Pemilu 2024 lantaran tidak lolos verifikasi administrasi KPU RI.

Setelah mengajukan gugatan, Partai Berkarya juga dinyatakan kalah oleh PTUN Jakarta. Majelis berpendapat objek pelanggaran yang dilaporkan pelapor tidak jelas.

Agar karier politik kader partai ini terjaga, sejumlah kader pilih hengkang dan bernaung di sejumlah partai. Tak terkecuali Ismail Yusuf. Kader Partai Berkarya yang juga anggota DPRD Kabupaten Bulukumba ini tetap menjaga asah politiknya dengan bergabung di partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono. 

Di Partai Demokrat ini, Ismail Yusuf menyandang predikat Caleg nomor urut 1 (satu). Disusul Abdul Rajab, Ririn Ayu Trisna Ramli, Asdar,  Andi Azikin, A Adilla Tenri, Kaspul BJ. 

Meski Ismail Yusuf berstatus petahana dan bernomor urut 1 (satu). Sepertinya, tak semudah periode lalu melanggeng ke kursi empuk DPRD tingkat dua. 

Kaspul BJ, pemilik nomor urut 7 (tujuh) di internal Partai Demokrat siap menjadi batu sandungan bagi Ismail Yusuf dan Caleg lainnya. Bahkan ia optimis dirinyalah yang akan meraih simpati dan suara terbanyak dari masyarakat.  

“Insya Allah saya berkeyakinan mampu merebut harapan suara mayoritas masyrakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan,” katanya penuh optimisme. 

Saat ditanya soal nomor urut, mantan Ketua PPK Herlang ini mengatakan tak berpengaruh pemilihan dengan sistem proporsional terbuka.

Calon anggota legislatif di nomor urut berapa pun menurut Kaspul BJ memilki kans keterpilihan yang sama karena penentuan keterpilihan dari jumlah suara yang diperoleh. Sehingga siapapun Caleg tak boleh terlalu jumawa dengan mengandalkan nomor urut. 

“Sebagai mantan Ketua PPK Herlang serta bercermin pada pengalaman pemilu sebelumnya, nomor urut tidak berpengaruh pada keterpilihan. Tapi siapa figur yang mampu merebut simpati masyarakat,” katanya. 

Semua kandidat dalam Partai Demokrat Bulukumba yang kini dinakhodai Sabri H. Colli sambung Kaspul punya peluang yang sama untuk terpilih.

Kaspul punya catatan dan referensi soal eksistensi petahana dari pemilu ke pemilu. Hasilnya, incumbent mengalami trend penurunan perolehan suara. 

“Dalam catatan saya sebagai mantan ketua PPK,  incumbent 2014 ke 2019 mengalami trend penurunan perolehan suara dan itu sudah saya cek dalam rekap,” katanya.

Usaha, ikhtiar dan stategi serta taktik politik kata Kapsul yang menjadi modal utama keberhasilan dalam mengarungi kontestasi politik dalam level manapun. 

“Tergantung usaha dan doa serta strategi pemenangan karena setiap kandidat punya strategi tersendiri dalam mencapai suara terbanyak,” urainya. 

Yang terpenting lanjut Kaspul adalah sosialisasi secara menyeluruh. “Dan msyarakat sebagai pemilik suara harus jeli melihat rekam jejak calon,” kata Kaspul mengakhiri pembicaraan dengan JEJAKTOKOH.COM, Kamis (13/07/2023).

Berita Terkait

Top