Dosen FMIPA UNM Sosialisasi dan FGD di Desa Borong Pa’la’la, Ini yang Dibahas…..
NEWS — GOWA, Dosen FMIPA UNM melaksanakan sosialisasi dan diskusi kelompok terarah (FGD) oleh PKM DRTPM Kemdikbud Ristek di Desa Borong Pa’la’la. Sabtu, (13 Juli 2024).
Acara ini berlangsung di pelataran rumah Ketua Kelompok Tani Sumbarrang, Salli dan dipimpin oleh Tim pelaksana dari Universitas Negeri Makassar (UNM) yang diketuai oleh Dr. Ir. Muhammad Wiharto, M.Si., dengan anggota tim Dr. Mohammad Wijaya, M.S.Si., M.Si., Dr. Ir. Saripuddin, MT, serta dua mahasiswa dari FMIPA UNM.
Desa Borong Pa’la’la memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti hamparan sawah, pohon bambu di perbukitan, dan panorama alam danau, yang menginspirasi tim PKM untuk melaksanakan kegiatan di sana. Dalam acara tersebut, Salli menyatakan rasa syukur atas bantuan alat dan teknologi inovasi yang diterima oleh Kelompok Tani Sumbarrang. “Kami merasa bersyukur bahwa kelompok tani Sumbarrang mendapatkan bantuan alat dan teknologi inovasi yang akan diterapkan di dusun ini,” ujar Salli. Ia berharap bantuan ini akan bermanfaat dan berkelanjutan.
Menurut Dr. Mohammad Wijaya, M.S.Si., tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan meliputi pembuatan asap cair, arang, dan pestisida nabati, dengan memanfaatkan limbah bambu yang ada di sekitar perkebunan. “Kami akan mengolah daun bambu menjadi asap cair, yang mengandung senyawa asam asetat, fenol, dan karbonil serta senyawa aktif lainnya,” jelas Dr. Mohammad Wijaya, M.S.Si. Beberapa alat teknologi yang akan diserahkan meliputi alat pemilah bambu, alat penepung arang, alat pembakar limbah bambu, serta alat briket arang.
Selama ini, banyak daun dan batang bambu di sekitar perkebunan yang dibiarkan begitu saja. Tim pelaksana akan mengolah daun bambu menjadi asap cair. Beberapa produk yang dihasilkan dari alat pemilah bambu dapat digunakan sebagai tempat menjemur bahan atau kurungan ayam. Alat penepung dapat digunakan untuk mengolah arang, ubi kayu, talas, dan jagung menjadi produk tepung.
Dr. Muhammad Wiharto, M.Si., menyampaikan bahwa produk yang dihasilkan nanti bisa dipasarkan di Pasar Baling Balang, Pasar Burung-Burung dan Pasar Sungguminasa. “Jika suatu saat ke depan tim kelompok tani sudah mahir, kami akan membantu membuat desain kemasan yang menarik agar produk tersebut dapat diminati konsumen,” kata Dr. Muhammad Wiharto, M.Si.
Bentuk pelatihan dan diskusi ini sangat membantu petani dan warga untuk memanfaatkan lahan di depan rumah untuk membuat produk asap cair dan arang serta tepung arang yang mempunyai manfaat yang higienis yang ada di industry pangan Hal ini meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa limbah bamboo sangat baik untuk kelsetraia lingkungan pertanian.
Pelaksanaan sosilaisasi kegiatan PKM DPRTM Kemdikbud Ristek, mendapat support dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNM Makasasar, Dr. Jamila, M.Sn. dan Jurusan Biologi dan Kimia FMIPA UNM serta Universitas Islam Makassar., serta Petani yang ada di Dusun Sumbarrang Desa Borong Pa´la´la Kec. Pattalasaang Kabupaten Gowa. Diharapkan ke depan para petani dapat memanfaatkan potensi limbah bambu agar bisa lebih meningkatkan pruduk UMKM yang bisa dipasarkan. (Wahyudin)