Inovasi Empati untuk Bencana Herlang
NEWS — HERLANG, Tanah Hero Langnge-langnge (Herlang) kerap kali dilanda bencana. Beberapa minggu terakhir, setidaknya ada 2 (dua) bencana yang membuat kita miris.
Pertama, tanah longsor terjadi di Kelurahan Bonto Kamase, Senin (08/05/2023) pagi. Akibat kejadian ini sebanyak 3 (tiga) rumah terdampak dan menyebabkan 3 (tiga) orang terluka. Longsor ini terjadi lantaran hujan dengan intensitas tinggi disertai struktur tanah yang labil.
Teranyar, sebuah rumah panggung yang dihuni sepasang lansia di Bulukumba ludes terbakar pada Minggu (14/05/2023).
Api membakar rumah di kala sepasang lansia tersebut sedang berkebun. Rumah yang terbuat dari kayu membuat api cepat melahap bangunan dan sulit dipadamkan. Rumah panggung yang menggunakan material kayu, ludes dan tak tersisa.
Akibat rentetan peristiwa ini, Pemerintah Kecamatan Herlang menggagas sebuah inovasi yang menggugah empati kita. Gagasan itu bernama Program Empati 5000.
Sekretaris Camat (Sekcam) Herlang, Andi Fidya Samad mengungkapkan inovasi ini bertujuan untuk membantu korban bencana.
“Inovasi ini bentuk kepedulian masyarakat terhadap masyarakat lain yang membutuhkan baik bencana kebakaran, angin puting beliung, warga sakit,” urai Fidya.
Program ini kata Fidya dimulai sejak dini dan dari diri sendiri dan butuh komutmen dan keseriusan.
Inovasi Empati 5000 sambung Fidya setelah ia melihat banyaknya musibah yang akhir akhir ini terjadidi wilayahnya.
“Tidak ada kata terlambat kalau kita mau mengurus warga, jadi paling tidak mengurangi setiap ada bantuan kita mengharap ke atas,” katanya.
Program Empati 5000 menurut Fidya akan didorong dan dibuka di kantor desa dan kelurahan, instansi dan sekolah-sekolah. “Sehingga bila ada kejadian semua bisa terlibat dan melahirkan rasa empati di wilayahnya masing-masing.
Kalau ini berhasil tutur Fidya, maka tata kehidupan bisa berjalan seiring antara kerja, pelayanan dan sosial.
“Tapi ini butuh komitmen dan keinginan besar, nilainya kecil tapi kalau dikumpul yakin akan membantu warga yg membutuhkan. Jadi konsepnya adalah melahirkan rasa empati di semua kalangan,” tutupnya. (***)