Kebakaran di Bonto Macinna Sebabkan Satu Nyawa Melayang
NEWS — BULUKUMBA, Kebakaran terjadi di Bonto Macinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, pada Sabtu, 27 Juli 2024, dinihari. Laporan kebakaran diterima oleh petugas pemadam kebakaran dari pelapor Ahmad Agustiawan yang beralamat di Ponci. Rumah milik Sofyan terbakar hebat, menerangi langit dengan kobaran yang tak terkontrol.
Pukul 03:38, telepon darurat berbunyi. Dalam waktu dua menit, armada pemadam kebakaran pertama sudah melaju dengan sirene memecah kesunyian malam. Api tak kenal ampun; rumah itu menjadi saksi bisu tragedi memilukan. Seorang perempuan berusia 50 tahun kehilangan nyawa, sementara seorang pria seumuran mengalami luka-luka. Harta benda senilai 250 juta rupiah lenyap dalam sekejap, meninggalkan abu dan puing-puing.
Penyebab kebakaran masih menjadi misteri, menyisakan pertanyaan yang menggantung di udara.”Belum diketahui apa penyebab kebakaran sementara dalam penyelidikan,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebarakan, Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bulukumba, Muhammad Idham kepada JEJAKTOKOH.COM, Sabtu (26/07/2024).
Warga setempat tak tinggal diam; mereka membuka jalan bagi empat unit mobil pemadam kebakaran yang melaju cepat. Dari sektor Dampang hingga unit Fuso, Tangki, dan Ranger, semuanya bahu-membahu melawan api. Kerjasama antara petugas dan warga menjadi pemandangan mengharukan di tengah malapetaka.
Begitu laporan diterima, petugas jaga langsung bergerak sigap. Waktu adalah musuh utama dalam perang melawan api. Empat unit armada diterjunkan ke lokasi, menghadapi kobaran ganas. Pertarungan sengit berlangsung, namun akhirnya, pada pukul 05:35, api berhasil dipadamkan. Meskipun demikian, malam itu meninggalkan luka mendalam bagi mereka yang terlibat.
Di bawah komando Danton 3, operasi pemadaman ini menjadi bukti keberanian dan dedikasi tanpa batas. Setiap langkah, setiap tetes keringat, adalah pengorbanan demi menyelamatkan nyawa dan harta benda. Kisah kebakaran di Bonto Macinna bukan hanya tentang api yang melahap sebuah rumah, tetapi tentang keberanian dan solidaritas manusia yang berdiri tegak melawan bencana. Malam itu, meski api berkobar hebat, semangat dan tekad manusia yang tak terbakar menjadi cahaya di tengah kegelapan (***)