Pemerintah Desa Dwitiro Gelar Sosialisasi Pelatihan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)


NEWS — BULUKUMBA, Kegiatan Pelatihan Tim Percepatan Penurunan Stunting ini merupakan serangkaian kegiatan yang setiap tahun dilaksanakan dengan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang Stunting dan penyebab gejalanya, meningkatkan pengetahuan peserta tentang resiko tinggi dan pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan. 

Pada kesempatan ini menghadirkan 40 orang peserta diantaranya adalah Pemerintah Desa Dwitiro dalam hal ini Bapak Kepala Desa beserta ketua tim PKK Desa Dwitiro, PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Camat Bontotiro, Ketua Tim PKK Kecamatan Bontotiro, Kepala BPD Desa Dwitiro beserta jajarannya, PPKBD desa, Sub PPKBD desa, Kader Posyandu, Kader KPM, Orang Tua Balita, Bidan desa, Perawat desa, dan Tokoh Masyarakat.

Muhammad Carda sebagai Kepala Desa Dwitiro mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka untuk menekan laju stunting melalui kegiatan pelatihan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) dengan tujuan untuk mencegah terjadinya stunting (tumbuh kembang anak) pada anak, mulai usia 0-59 bulan.

“Dengan adanya kegiatan ini dapat mempermudah tim TPPS bekerja sama dengan tim TPK yang ada di desa Dwitiro,” katanya

Sebagai PPKBD sekaligus anggota tim TPK, Rostina mengatakan kegiatan ini adalah hal yang sangat baik, karena tim TPK (Tim Pendamping Keluarga) bisa berkolaborasi dan bekerja sama di lapangan untuk menciptakan tujuan yang akan dicapai yaitu menekan laju stunting yang ada di desa Dwitiro.

Rara Faudiah selaku ketua tim PKK Kecamatan Bontotiro sekaligus pemateri dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

“Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih,” katanya.

Sasaran dari kegiatan ini dimulai dari remaja (calon pengantin) Catin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan anak umur 0-59 bulan. Harapannya ke depan, semoga desa Dwitiro ini dapat membuat rumah gizi, sekretariat dapur sehat dan keterampilan.Ungkapnya Andi Ukke Indah Permatasari (PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa). (Yulia Citra Jafar/Alfian Salassa)

Berita Terkait

Top