Terkuras Tanpa Jejak, Mencari Kembali Barang Berharga dari Anjas Salon
NEWS — BULUKUMBA, Sore itu, langit Taccorong, Bulukumba menghamparkan warna-warna senja yang menenangkan. Namun, di balik keindahan tersebut tersembunyi kisah kelam yang menimpa Sukri atau yang lebih dikenal sebagai Anjas, pemilik Anjas Salon yang sederhana namun penuh mimpi. Anjas tak menyangka, pada tanggal 15 April 2024, hidupnya akan diguncang oleh kejadian yang membuat hatinya tercabik-cabik.
Anjas sedang berada di Makassar, sibuk dengan urusan yang tak bisa ditinggalkan. Sementara itu, rumahnya di BTN Rindra 5, Desa Taccorong, Bulukumba tak berdaya menghadapi serbuan tangan-tangan jahat. Sekitar pukul 4 (empat) sore, ketika suasana lingkungan mulai hening, seorang atau mungkin saja kawanan pencuri berhasil menyelinap masuk ke rumah Anjas. Dengan keahlian yang terlatih, pencuri itu membuka laci kamar dan mengambil BPKB mobil Honda Brio, alat cukur yang merupakan alat kerjanya sehari-hari, jam tangan, dan topi kesayangannya. Seluruh barang tersebut, bagi Anjas, bukan hanya bernilai materi, tetapi juga memiliki nilai emosional yang tak tergantikan. Kerugian totalnya mencapai sembilan juta rupiah, jumlah yang tentunya cukup besar.
Kepada JEJAKTOKOH.COM pada Sabtu, 6 Juli 2024, Anjas menceritakan kembali dengan detail dibalut perasaan campur aduk tentang kejadian tersebut. “Hari itu, saya sedang di Makassar. Saya tak menyangka sedikit pun bahwa rumah saya akan menjadi sasaran pencurian. Saat saya kembali dan menemukan rumah saya berantakan, hati saya langsung hancur,” ungkap Anjas, berusaha menahan emosi yang membuncah.
Perjalanan pulang dari Makassar menjadi lebih panjang dan berat. Setiap kilometer yang ia lewati terasa seperti menambah beban di hatinya. Sesampainya di rumah, pemandangan yang ia lihat benar-benar menguras air matanya. Laci kamar yang terbuka, barang-barang yang berserakan, dan perasaan tak berdaya melingkupi dirinya. Kejadian ini tidak hanya merampas barang-barangnya, tetapi juga merampas rasa aman yang selama ini ia rasakan di rumahnya sendiri.
Tidak ingin berlarut dalam kesedihan, Anjas segera mengambil tindakan. Ia melaporkan kejadian ini ke kepolisian setempat dengan harapan ada tindakan cepat yang diambil. Laporan polisi nomor LP/B/195/IV/2024/SPKT/POLRES Bulukumba/Polda Sulawesi Selatan tertanggal 15 April 2024 mencatat semua detail kejadian dan barang-barang yang hilang. Anjas berharap, melalui laporan ini, ada titik terang yang bisa ia dapatkan. “Saya hanya ingin keadilan. Saya berharap pelaku segera ditangkap dan barang-barang saya bisa kembali. Saya bekerja keras untuk mendapatkan semua itu,” tuturnya dengan nada penuh harap.
Pihak kepolisian menerima laporan tersebut dan tentu saja akan melakukan penyelidikan secepatnya. Proses penyelidikan mulai berjalan, namun Anjas tahu, ini mungkin akan memakan waktu. Meski begitu, ia tidak pernah kehilangan harapan. Setiap hari, ia selalu berdoa agar pelaku segera tertangkap dan barang-barangnya bisa kembali.
Dalam keseharian, Anjas tetap menjalankan usaha salonnya. Alat cukur yang hilang sudah ia ganti dengan yang baru, meskipun perasaan kehilangan masih menghantui. Setiap kali melihat laci kamarnya yang kini kosong, ia teringat akan kejadian itu. Namun, semangatnya untuk terus maju tidak pernah surut. Anjas percaya, bahwa keadilan akan datang pada waktunya.
Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa di balik ketenangan sebuah senja, bisa tersembunyi tragedi yang mendalam. Namun, dari setiap tragedi, selalu ada pelajaran berharga. Anjas mengajarkan kita untuk tetap kuat dan tidak pernah kehilangan harapan, meskipun cobaan datang menghampiri. Di bawah langit Taccorong yang mulai gelap, harapan Anjas tetap bersinar, menantang setiap bayangan kelam yang mencoba menghalanginya. (***)