UNM dan UIM Kolaborasi Gelar Pelatihan Dalam Program Kosabangsa
NEW — MAKASSAR, Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Islam Makasssar (UIM) berkolaborasi membangun kerjasama dalam menggelar kegiatan kosabangsa tahun 2023 dengan melaksanakan pelatihan dan pembuatan bahan pengawet alami dari bahan limbah tongkol jagung dan sekam padi dengan teknologi pembakaran.
Kegiatan tersebut difokuskan di Desa Samangki, Kec. Simbang, Kab. Maros, Rabu (25/10/2023) lalu, tim pendamping UNM diketua Dr. Mohammad Wijaya. M.S.Si yang anggotanya, Rachmawaty, S.Si, MP, Ph.D dan Abdul Malik , S.Pi, sementara tim UIM diketuai Dr.Ir.Saripuddin Muddin, ST, MT, yang anggotanya adalah Isymiarni Syarif, S.Ners. M.Kep dan A.Abdul Rahman Syafar.MT.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Desa Samangki, Hj. Darwana .S.Pd beserta Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan sejumlah kelompok tani serta mahasiswa UNM dan UIM dalam pelaksanaan pelatihan dan pembuatan bahan pengawet alami dari bahan limbah tongkol jagung dan sekam padi dengan teknologi pembakaran.
Kepala Desa Samangki, Hj. Darwana, mengapresesiai kegiatan yang di pusatkan di desanya, terutama dalam hal pemberian bantuan alat dan teknologi dari tim pendamping dan dilaksanakan oleh tim pelaksana. “Terima kasih atas bantuan alat teknologi pembakaran ini, karena sangat bermanfaat untuk di terapkan di kelompok tani Gotong Royong, sekaligus digunakan sebagai produk usaha untuk Bumdes Barakka Desa Samangki,”ucapnya.
Sementara Ketua tim Pelaksana Kosabangsa, Dr. Saripuddin Muddin, MT, mengatakan, teknologi pembakaran bisa diinovasi dengan menggunakan tenaga surya agar mampu menghemat energi sehingga dapat digunakan lagi pada saat diperlukan. Sementara dalam sesi pelatihan, Ketua tim pendamping, Dr. Mohammad Wijaya.M.Si, menjelaskan tentang alat teknologi pembakaran tersebut yang menggunakan limbah biomassa dengan memancing api dalam tungku tersebut, dengan waktu pemanasan sekitar 4 jam sehingga pada proses pembakaran terjadi sirkulasi dalam tungku tersebut, sehingga menghasilkan produk asap cair ( corn vinegar) dan produk arang tongkol jagung dan sekam padi.
“Produk asap cair tersebut akan di pisahkan menggunakan destilasi untuk menghasilkan senyawa asam asetat sebagai bahan pengawet alami, dan semoga kelompok tani bisa diterapkan nanti untuk menghasilkan benefit dan usaha tani yang akan di jual di Bumdes Barakka,”harapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa bentuk pelatihan dan diskusi ini sangat membantu petani dan warga untuk memanfaatkan lahan di depan rumah saat membuat bahan pengawet alami yang memanfaatkan limbah biomassa yang ada di sekitar lahan persawahan dan kebun jagung, sehingga bisa dijadikan pendapatan bagi masyarakat Desa Samangki dengan usaha Bumdes Barakka dalam upaya meningkatkan pendapatan Desa.
Pelaksanaan kegiatan Kosabangsa 2023 ini mendapat support dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UNM, Prof. Dr.H.Bakhrani A.Rauf M,T. IPU, dan DRTPM Kemendikbudristek RI melalui program Kosabangsa. Pemerintah Desa Samangki selanjutnya rencana merancang alat pembuatan briket arang untuk bahan bakar alternatif bagi pedagang jagung sekitar Desa Samangki sehingga menjadi mahir mengolah limbah biomassa menjadi corn vinegar dan mengurangi limbah biomassa yang ada di sekitar Dusun Tallasa Desa Samangki. (Wahyudin).