In Memoriam : Jejak Emas Hamzah Haz, Dari Wartawan Hingga Wakil Presiden”


Dok. Setwapres

PROFIL TOKOH :  Hamzah Haz, nama yang tak asing dalam perjalanan politik Indonesia, meninggalkan jejak yang tak terlupakan. Dilahirkan di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940, Hamzah Haz memulai langkahnya di dunia dengan sebangat yang penuh dedikasi. Perjalanan hidupnya, yang bermula sebagai seorang guru pada tahun 1960, menjelma menjadi sebuah kisah inspiratif tentang keberanian, komitmen, dan pengabdian kepada bangsa.

Dari dunia pendidikan, Hamzah Haz beralih ke dunia jurnalistik. Ia memegang peran sebagai wartawan surat kabar Bebas di Pontianak, kemudian menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat. Pengalaman ini memberinya wawasan luas tentang dinamika sosial dan politik, yang kemudian membentuk dasar dari perjalanan karir politiknya.

Langkah Hamzah Haz ke panggung politik dimulai dengan bergabung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dedikasi dan kerja kerasnya membawa Hamzah ke puncak karir politik yang cemerlang. Era Presiden BJ Habibie menyaksikan Hamzah Haz menjabat sebagai Menteri Investasi, di mana ia mengelola sektor penting yang mendukung perekonomian Indonesia.

Namun, puncak dari perjalanan politiknya terjadi saat ia menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri dari tahun 2001 hingga 2004. Dalam peran ini, Hamzah Haz dikenal sebagai sosok yang religius dan berkomitmen pada pendekatan damai dalam menyelesaikan berbagai konflik. Kepribadiannya yang rendah hati dan sederhana menjadikan ia figur yang dihormati oleh banyak kalangan.

Tak hanya sebagai Wakil Presiden, Hamzah Haz juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI serta Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) pada era Presiden Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur. Dalam setiap jabatannya, Hamzah Haz selalu mengedepankan kepentingan rakyat, memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, dan mengutamakan nilai-nilai keagamaan.

Hamzah Haz adalah politisi yang selalu mengutamakan pendekatan kemanusiaan dalam setiap kebijakan yang ia buat. Ia memandang politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, tetapi sebagai sarana untuk membawa perubahan nyata bagi kehidupan rakyat. Semangatnya untuk menyatukan perbedaan dan menciptakan harmoni sosial menjadi teladan bagi generasi penerus.

Pada 24 Juli 2024, Hamzah Haz menghembuskan napas terakhir di usia 84 tahun. Berita duka ini menyebar luas, membawa gelombang kesedihan di seluruh negeri. Banyak tokoh politik dan masyarakat yang mengenang kebaikan dan jasa-jasanya. Mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyampaikan rasa kehilangan mendalam melalui media sosial, menyatakan bahwa tugas Hamzah Haz di dunia telah selesai dengan penuh kehormatan.

Hamzah Haz meninggalkan warisan yang berharga, sebuah kisah hidup yang penuh inspirasi tentang keberanian, dedikasi, dan pengabdian. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi Indonesia, namun nilai-nilai yang ia perjuangkan akan terus hidup dalam ingatan kita. Selamat jalan, Hamzah Haz. Namamu akan selalu dikenang sebagai salah satu putra terbaik bangsa.

Profil Hamzah Haz

1. Nama Lengkap:

   Dr. (Hc) Hamzah Haz

2. Tempat dan Tanggal Lahir:

   Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940

3. Karir Awal:

   Guru pada tahun 1960

   Wartawan surat kabar Bebas di Pontianak

   Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat

4. Karir Politik:

   Partai Politik:

   Anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  Jabatan dalam Pemerintahan:

   Menteri Investasi:

   Era Presiden BJ Habibie

   Wakil Ketua DPR RI:

   Berperan penting dalam legislasi dan pengawasan pemerintahan

 Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra):

   Era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Wakil Presiden RI ke-9:

   Mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

5. Karakter dan Kepribadian:

   Religius dan mengedepankan nilai-nilai keagamaan

   Pendekatan damai dalam menyelesaikan konflik

   Sederhana, rendah hati, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat

6. Kontribusi dan Warisan:

   Memperjuangkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai program

   Menyatukan perbedaan dan menciptakan harmoni sosial

   Inspirasi bagi generasi penerus dalam politik dan kemanusiaan

7. Meninggal Dunia:

   Tanggal: 24 Juli 2024

   Tempat: Bogor, Jawa Barat

   Usia: 84 tahun

8. Penghormatan dan Kenangan:

   Dikenang sebagai tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia

   Banyak tokoh dan masyarakat yang memberikan penghormatan terakhir

   Warisan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang terus hidup dalam ingatan bangsa. (***)

Berita Terkait

Top